Kamis, 09 November 2017

Kenangan Senja


Kenangan Senja
         

            Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua murid tak terkecuali aku segera bergegas tuk pulang. Langit sore mengiringi perjalanan pulangku, di perjalanan pulang, ku sempatkan tuk melihat indahnya senja. Ku kayuh sepedaku sampai ke puncak bukit yang berada tidak jauh dari rumah ku. Disini aku menikmati indahnya senja, ingatan itu pun kembali muncul setiap aku memandang senja, apa mungkin karena nama dia Senja jadi setiap aku memandang senja jadi teringat kembali dengan dia? Entahlah.

            Senja, senja dan senja nama itu slalu muncul ketika aku sedang asyik memandang sang senja. Senja itu adalah nama orang yang sangat ku sayangi, tapi entah kini dia tak pernah memberi kabar sama sekali, semenjak masuk di SMA dia mulai sulit tuk di hubungi lagi, mungkin dia lagi sibuk dengan tugasnya atau apa mungkin dia sudah melupakan aku? Semua itu pasti hanya tuhan yang tahu. Memang aku bukan siapa-siapanya dia, tapi sebenarnya aku memendam rasa sama dia, tapi kesalahan terbesar ku adalah aku tak berani mengungkapkan perasaan ku kepada dia, dan hingga saat ini dia pun tidak tau kalau sebenarnya aku sangat menyayanginya.

            Dan sekarang pun dia tidak bisa di hubungi, aku pun khawatir dengan keadaannya, mungkin dia sudah ganti nomer, dan aku pun tidak di beritahu olehnya. Dan rasa penyesalan kian menyelimuti ku, kenapa dulu aku tidak berani menyatakan perasaanku? Kenapa?

            Senja, mungkin kamu sama seperti senja sore, yang sangat indah namun takkan pernah bisa ku miliki dan kau pun mulai menjauh dan sangat jauh, aku di sini hanya bisa melihat kamu dan tak bisa menggapaimu.

            Kalau kita memang jodoh pasti waktu akan mempertemukan kita lagi, aku slalu percaya dengan rencana Tuhan yang sangat indah. Dan kalau pun nanti kamu bukan jodohku aku pun ikhlas menerima semua itu. Dan sampai kini pun kau masih Senja yang senantiasa memancarkan jingga di hatiku.

            Senja pun sudah berganti malam, ku kayuh lagi sepedaku dengan hati-hati menuruni bukit, sampai di Rumah aku bergegas tuk mandi lalu dilanjutkan dengan sholat, setelah sholat aku pun belajar sekedar membaca dan mengerjakan tugas, meski kenangan tentang senja slalu mencoba tuk menyelinap. Kadang ku bawa kenangan tentang Senja ke alam mimpiku, karena hanya di sanalah aku bisa bertemu dengan dia, meski itu hanya khayalan belaka. Aku pun slalu berharap semua itu menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Kumpulan Kata-Kata Sujiwo Tejo

imronsenja.blogspot.co.id - Kumpulan Kata-Kata Sujiwo Tejo. Pada Kesempatan kali ini saya akan membagikan kumpulan kata-kata dari Sujiwo ...