Minggu, 29 September 2013

Mencintai Dalam Diam Dengan Kesederhanaan dan Keikhlasan

Assalamualaikum Wr. Wb.


Ketika cinta kini hadir, tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui, saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta, izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba... mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya...
Jika benar cinta itu kerana Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikut aliran Allah kerana hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah...~

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 49)

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” ( QS. Ar Ruum: 21 )

Tetapi jika kelemahan masih nyata dipelupuk mata...
Maka...
Bersabarlah...
Berdoalah...
Berpuasalah...

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” ( QS. Al Israa': 32 )

Mungkin cukup mencintai dia dalam diam...
Bukan kerana membenci hadirnya, tetapi menjaga kesucinnya.
Bukan kerana menghindari dunia, tetapi meraih surga-Nya
Bukan kerana lemah untuk menghadapinya, tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus.~

Cinta Itu wujud...
Pada Hati-hati yang suci...
Pada Jiwa-jiwa yang ingin coba Mengenali-Nya...
Pada Hamba yang Semakin Insaf akan ke khilafannya...

Cinta itu ada....
Pada Allah yang mencipta kita....
Indah pada Pandangan mata...
Berbeza paras dan rupa, itu bukan ukuran-Nya...

Cinta itu Adil...
Pada saat Umat jahil...
Rosulullah menjadi Pilihan-Nya...
Membawa Umat kembali mencintai-Nya...

Cinta itu pasti ada...
Pada seraut wajah redup ibu bapak...
Penat dan lelahnya membesarkan kita...
Ikhlas Hatinya, entah dapat di balas atau sebaliknya....

Cinta itu hadir...
Pada seorang saudara yang menasehati saudaranya yang lain...
Keduannya saling menasehati ke arah kebenaran dan kesabaran...
Supaya Ukhuwah menuju Syurgawi tak terlupakan...

Cinta itu pati muncul...
Dalam hati seorang sahabat sejati...
Mencari dan mengajak sahabat lain ke jalan Illahi...
Agar diri dan sahabat tidak terhumban ke dalam gaung Neraka yang dahsyat tak terperi....

Cinta itu suat Anugerah...
Bila hati bertemu hati...
Saat ijab Qabul selesai terurai....
Keikhlasan Sang Suami memikat Ridho-Nya...

Cinta itu memeng Indah...
Bila berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah...
Bila tujuannya Kerana Allah...
Bila matlamatnya Syurga yang Barakah...

Cinta itu pasti ada...
Pasti kau akan temuinya...
Dengan membersihkan dirimu dari pada segala noda dan dosa...
Kelak, Cinta Abadi nan Hakiki akan bermula dan bertahta dalam jiwa seorang Hamba......

Cukup cintai dia dari kejauhan...
Kerana hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari ujian...
Kerana hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan...
Kerana mungkin sajakan membawa kelalaian hati-hati yang terjaga..

Cukup cintai dia dengan kesederhanaan...
Memupuknya hanya akan menambah penderitaan...
Menumbuhkan harapan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan...

Maka cintailah dia dengan keikhlasan...
Kerana tentu kisah Fatimah dan Ali Bin Abi Talib diingini oleh hati.. tetapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi..??

“... boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” ( QS. Al Baqarah: 216 )

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk lelaki-lelaki yang keji, dan lelaki-lelaki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk lelaki-lelaki yang baik dan lelaki-lelaki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (syurga).” (QS. An Nuur: 26 )

Cukup cintai dia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhaan dan keikhlasan...
Kerana tiada yang tahu rencana Tuhan..
Mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan..

Kerana hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikkan...
Serahkan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya... Biarkan DIA yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya..

“Barangsiapa yang menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar Bin Khattab ra)


Tidak ada komentar:

Kumpulan Kata-Kata Sujiwo Tejo

imronsenja.blogspot.co.id - Kumpulan Kata-Kata Sujiwo Tejo. Pada Kesempatan kali ini saya akan membagikan kumpulan kata-kata dari Sujiwo ...